SEJARAH METODOLOGI TAFSIR AL QUR’AN DAN AL HADITS (KLASIK, MODERN, DAN KONTEMPORER)

SEJARAH  METODOLOGI TAFSIR AL QUR’AN DAN AL HADITS (KLASIK, MODERN, DAN KONTEMPORER)


Mediyan Pratama
Institut Agama Islam Negeri Metro
Jl. Ki Hajar Dewantara No. 15A Iringmuly-Metro


Abstrak
Artikel ini membahas tentang Al Qur’an tafsir maupun hadits di era globlalisasi. Keterkaitan masa peradaban klasik, modern, dan kontemporer dengan peradaban saat ini jaman pertengahan. Kenapa artikel ini membahas hal tersebut, karena mulai menurunya citra dari bangsa ini untuk mengerti suatu perkembangan dari apa yang dimilikinya. Suatu hal yang dimiliki dan diwariskanya dari nabi yang tercinta dan yang menjadi nabi diakhir jaman ini yaitu nabi Muhammad SAW. Dalam keterkaitan apa itu klasik agan di jelaskan kata perkata dan akan di jabarkan dengan hal-hal yang ada keterkiatanya dengan modernisasi, bahkan kontenporer. Ini semua untuk memperkuat wawasan islam terkait dengan kemunduran peradaban islam dijaman pertengahan. Tak itu saja bahwasnya apa saja pentingnya suatu ilmu dan pendidikan di era modern ini akan pula disinggung agar semua konflik dan hal-hal yang termasuk dalam komponen-komponen permasalahan saat ini bisa dipahami. Tujuan dari apa dapat mengerti sejarah ini, yaitu untuk mengembalikan dan mengajak kembali kepada islam bahwasanya apa saja keistimewaan islam dan mengigatkan akan sebuah tujuan islam.  Dengan ini apabila dapat mengetahui sebuah sejarah diharapkanya para pembaca dapat berikutserta dalam mengejar ketertingalan islam dengan barat. Salah satu yang di gunakan untuk mengenal sejarah yaitu dengan mengenalkan apa itu dan apa saja sejarah metodelogi tafsir Al Qur’an dan al-hadits (klasik, modern, dan kontemporer).

Kata kunci: Al Qur’an, sejarah

Abstarct
This article discusses tafsir Al Qur’an and haditts in globalization era. Linkage period of classical civilization, modern, and contemporary with medieval civilization today. Why This article discusses these things, due to the decline in the image of the nation begin to understand a development of what he has. One thing that is owned and heritage of the beloved prophet and who became a prophet in these last days that the prophet Muhammad. In what was a classic linkage so that explained word words and will describe the things that exist Related with modernization, even contemporary. It's all to strengthen the Islamic insights related to the decline of Islamic civilization in the Middle Ages. Not only that that any importance of science and education in the modern era will be also mentioned that all conflicts and things are included in the components of the current problems can be understood. The purpose of what can understand this history, which is to restore and bring back to Islam that what is distinctive islam and islam remind be a goal. With this if it can determine a history be expected readers can participate fall short in pursuit of Islam with the West. The one that used to get to know the history that is by acquaint what it is and what are the historical methodology and interpretation of Al Qur’an al-hadith (classical, modern, and contemporary).

keywords: Quran, history




A.           Pendahuluan
Apa itu alquran ? yang selama ini kitra pahami adalah alquran itu adalah sekumpulan kertas yang menjadi satu menjadi buku mungkin itu  pemahaman yang kita pahamin secara sekilas dari bentuk pemahaman panca indra kita. Al Qur’an jika dilihat dari bentuk dan fisiknya memang hanya seperti buku tapi lain artinya jika kita melihat al-quran dari sudut ilmu agama islam. Al Qur’an yaitu firman allah SWT yang diwahyukan kepada nabi kita muhammad SAW yang melalui perantara malaikat jibril AS membacanya dianggap ibadah, tertulis dalam satu mushaf, mulai dari awal surah alfatiha sampai akhir surat an-nas yang disampaikan dari generasi kegenerasi secara mutawatir.[1] Saat kita memahami apa arti dari al-quran dari sudut pandang keilmuan islam bisa kita pahami jika al-quran itu terus dan terus turun ke generasi ke generasi berikutnya. Al Qur’an juga adalah buku yang berisikan firman-firman allah yang mana disana dimuat ayat-ayat suci. Di dalam al-quran yang di awali dari surat alfatihah dan di akhiri surat an-nas terdapat banyak ayat suci . dan para ulama Kufah, Hafsah berpandangan bahwa Al Qur’an terdiri dari 6236 ayat. Di Mekkah sesuai dengan pandangan IBNU KATSIR menafsir ada 6220 ayat Di Syria ada 6226 ayat. Di maroko ada 512 ayat. Ashim ulama Basrah menafsir ada 205 ayat.
B.            Al Qur’an Tafsir Dan Sejarah Peradaban
Al Qur’an itu adalah sebuah petunjuk buat kita umat islam karna dalam budaya islam itu adalah sebuah warisan turun temurun yang harus di jaga hingga akhir jaman. Banyak sekali hal-hal istemawa dalam Al Qur’an sehingga dia begitu istimewa dalam umat islam, sehingga sampai saat ini kemurnian al-quran itu masih dijaga hingga saat ini. Jelas lah bahwa alquran itu firman allah yang disampaikan kepada nabi kita nabi muhammad SAW melaui malaikat jibril AS.
Secara bahasa, tafsir yaitu dari kata alfasru yang memiliki arti membuka, menampakkan sesuatu yang tertutup. Akan tetapi pengertian tafsir menurut istilah adalah menjelaskan kandungan-kandungan Al Karim. Namun jika Tafsir kita pahami dari bahasa keseharian adalah sebuah sudut pandang. Kenapa tafsir disini diartikan begitu karna tafsir berawal dari pemahaman atau penafsiran, jadi dari setiap orang bisa berbeda-beda pemahamannya sesuai dari mana mereka memperoleh pemahaman tersebut. Itu lah tafsir dari segi bahasa harian dan sebatas penlogikaan. Namun tafsir yang dimaksud bukanlah hanya tafsir yang di peroleh dari bahasa harian namun tafsir di sini memiliki arti yaitu tafsir secara etimologi memiliki arti membuka dan penjelasan mengeluarkan  sesuatu  dari  tempat   tersebunyi atau samar ke tempat  yang  jelas/terang. Definisi tersebut menegaskan bahwa kaidah mencakup semua bagian-bagiannya. Maka  kaidah  tafsir  didefinisikan   sebagai  “Ketentuan umum yang membantu seorang penafsir makna Al Qur’an.[2] Jadi yang dimaksud adalah sebuah kaidah yang sudah ditentukan dalam satu sudut pandang, untuk menghidari pemahaman yang berbeda dan merusak sebuah kaidah-kaidah keislaman. Jelaslah sebuah tafsir dalam islam disatukan dalam satu sudut pandang untuk menjaga keutuhan dari alquran itu sendiri sehingga al-quran dan tafsir sangat erat hubungannya. Al Qur’an dan tafsir memiliki hubungan yang tidak dapat di pisahkan karena al-quran petunjuknya dan tafsirlah yang memberikan pemahaman dalam petujuk.
Tafsir sangat erat sekali hubunganya dengan bahasa, terlebih lagi dengan bahasa arab kenapa karena tafsir yang dibahas disini adalah penafsiran Al Qur’an. Sebelum kita menafsirkan al-quran terlebih dahulu kita harus mempelajari bahasa arab dan apa saja yang terkadung dalam bahasa arab. karena Al Qur’an menggunakan bahasa arab maka kaidah yang terkadung seemuanya berawal dari bahasa arab.[3] Dari pembahasan itu terlihat apa hubungan tafsir dengan bahasa arab. Dan hal-hal yang tersirat didalamnya banyak sekali menggunakan daya nalar. Banyak sekali makna-makna yang tersirat dalam pembahasaan dalam bahasa arab seperti amr (perintah) dan nahy (larangan). Ada juga nakiroh dan marifah, yaitu pembahasan kekaidahan bahasa arab yang membahas kata umum dan khusus jika di pahami menggunakan bahasa indonesia. Adapun contoh simpelnya seperi kata laki-laki memiliki artian kata yang umum, namun jika di beri nama ikhsan sehingga laki-laki yang tadinya umum menjadi nakiroh atau biasa di sebut khusus.
Hadist yaitu segala sesuatu yang dari nabi muhamad SAW baik perkataan perbuatan dan yang diperintahkan itu lah yang dimaksud dengan hadist. Hadist juga bisa dipahami sebagai segala sesuatu yang baru, namun hadis yang dimaksud di sisni adalah hadist yang dari nabi kita nabi muhammad SAW. Dalam peblajaran hadist kita hanya sekedar mengetahui itu adalah sebuah hadist tetapi kita harus tau itu sebuah dhoif atau bukan. Ketika kita harus mengetahui itu hadis yang kuat atau bukan kita harus mengetahuinya dengan melalui ilmu yang di sebut dengan ilmu tahrij hadist yang berguna untuk mengetahui sumber-sumber hadist yang kita kutip atau yang sedang kita pahami. Tahrij hadis sangat berguna untuk mengetahui sumber ulama yang meriwayatkan, hingga terus-menerus sampai dengan nabi muhammad SAW. Tahkrij hadist juga berguna untuk memperjelas hukum dari sebuah hadist tersebut.[4] Pemahaman tentang tahkrij hadist ini berhubungan erat dengan alquran dan juga bahasa arab. Al Qur’an adalah sebagai petunjuknya dan hadist adalah sebagai penjelasnya dan bahasa arab adalah sebagai sarana bahasa yang digunakan dalam Al Qur’an dan hadist itu sendiri.
Dalam berbagai macam hubungan dan keterkaitan bahasa, maupun makna dalam Al Qur’an yang di jadikan alat sebuah komunikasi antar sesama makhluk yaitu adalah sebuah bahasa. Bahasa sangat berguna untuk menyampaikan suatu untuk menerima atau menyampaikan informasi. Al Qur’an adalah salah satu dari sekian banyak media untuk berinteraksi antara pencipta dan hambanya. Al Qur’an yang digunakan sebgai salah satu untuk berintasksi yaitu bahasa arab. Pemahaman tersebut terdapat didalam firmanya “sesungguhnya telah kami turunkan al-quran dengan bahasa arab supaya kamu memahaminya” (Al Qur’an Surat Yusuf:2).[5] Bahasa arab itu sanagat banyak memiliki artian makna-makna yang terdiri dari beberapa kosakata. Banyaknya arti yang terkandung dalam makna-makna bahasa arab tersebut yang harus ada rasa kekahawatiran untuk salah penafsiranya. Karena terkadang kita sebagai manusia biasa hanya melihat sebuah penafsiran dari apa sudut pandangnya sendiri-sendiri tampa mempedulikan kebutuhan orang lain juga. Bahasa arab juga memiliki bahasa-bahasa yang unik yang di sering kali disebut preposisi. Preposisi tidak akan bermakna jika tidak dengan kata lain. Dimana kita dapat mendapatkan suatu pembelajaran yang disitu menjelaskan bahkan memberikan suatu pembelajaran tentang al-quran, tafsir dan hadist? Itu menjadi sebuah pertanyaan namun sebenarnya pertanyaan itu sudahlah terjawab untuk dunia keislaman. Segala sesuatu ilmu itu pasti ada pengajaranya sebagai salah satu contoh yang diberikan yaitu lembaga pendidikan islam. Lembaga pendidikan islam itu sendiri di indonesia khususnya sudah ada bahkan banyak sekali lembaga yang berbasis keislaman. Pendidikan islam itu cakupanya sangatlah luas tidak hanya terbatas oleh al-quran hadist dan tafsir saja masih banyak yang lainnya. Seperti yang diunkapkan oleh seorang yang memiliki nama Zarkowi soejati (1986), pendidikan itu terutama pendidikan islam dibagi dalam tiga pengertian. (1) pendidikan islam yaitu pendidikan yang pendiriannya dan juga penyelenggaraanya dibantu atu di suport oleh hasrat atau cita-cita untuk mencapai nilai-nilai dalam islam.[6] Lembaga ini membantu peserta didik untuk mencapai cita-citanya tak lupa dari itu di kuatkan dengan ilmu-ilmu keislaman. Salah satu dari kegiatan lembaga pendidikan islam ini sangat berpengaruh erat pada peserta didik. Dalam lembaga ini ilmu-ilmu hadistpun di ajarkan untuk memahami kaidah yang tersiratt dalam Al Qur’an dan hadist.
Banyak sekali hal-hal yang berkaitan dengan pendidikan islam salah satu yang akan dijelaskan yaitu filosofis pendidikan islam menuju masyarakat madani. Masyarak madani atau lebih dikenal dengan sebutan masyarakat yang memiliki peradaban, dan juga sangat dikenal dengan pengertian masyarakt kota. Orang yang waktu itu mengawali istilah masyarakat madani yaitu adam ferguson, salah seorang pemikir pencerahan dari asalnya yaitu skotlandia pada sekitar abad ke-18. Masyarakat madani ini juga dapat dikatakan sebagai anak kandung dari filsafat pencerahan yang seterusnya meretas jalan menjadikan munculnya sekularismedan menggantikan agama, juga politik demokrasi yang menggantikan sebuah sistem monarki.
Dengan memperhatikan karakteristik pada sebuah pendidikan islam terkhususnya pada negara indonesia, banyak sekali yang harus diperhatikan. Karena dalam masyarakat madani kemandirian yang kuat juga otonomi yang berperang aktif dalam kehidupan individu maupun kelompok.[7] Saat kita memperhatikan masyarakat madani dan kita kaitkan dengan karakteristik pendidikan islam di indonesia akan ada beberapa hal yang menjadi problematika yang mau tak mau haruslah kita cari suatu pemecahan masalahnya. Dan tidak hanya sekedar itu saja untuk menghadapi kemungkinan-kemungkianan tugas seorang pendidik tidak semata-mata membimbing sikap mental tetapi juga harus mentrnsmisikan pada mereka yang menjadi peserta didiknya. Dikarenakan banyaknya keaneka ragaman dan corak-corak dari sebuah pemikiran di Indonesia ini. Pemahaman yang diperoleh dari setiap corak yang berbeda namun kita juga sebisa mungkin untuk menumbuhkan saaling menghargai sebuah perbedaan. Kenapa di Indonesia ini kita harus saling mengahargai perbedaan, karena indonesi terdiri dari pilau-pulai dan beragam bahasa, maupun budaya. Sehingga penanaman sifat saling menghargai itu sanagatlah penting untuk semuanya. Masyarakat madani yang kini menjadi suatu format yang begitu ideal masa depan indonesia yaitu sebuah negara yang meng hargai salah satu eksistensi individu dari sekelompok masyarakat. Masyarakat madani tidaklah bersifat represif dan juga bersifat kooptatif, salah satu sebuah negara yang mengutamakan bersikap jujur, dan keadilan. Masyarakat madani memberikan peluang terbaik dan kesempatan kepada siapa saja untuk ikut serta dalam berpatisipasi pada negaranya juga pada kelompok-kelompok masyarakat.
Untuk memperkuat suatu masyarakat madani menjadi suatu kemandirian perlulah sekiranya diupayakan profesionalisme penyelenggaraan. Pada pendidikan islamlah yang terutama, dan mengutamakan pada dimensi proses pada dasar-dasar pendidikan. Kini sudahlah saatnya diarahkanya untuk menumbuhkan sikap para peserta didik ataupun manusia-manusia sehingga tidak hanya memiliki suatu keyakinan yang kuat saja. Untuk ketersampaian apa yang diharapkan juga harus bersikap rendah hati, toleran dan juga inklusif saat ketika menghadapisuatu perbedaan. Seketika menghadapi suatu perbedaan teutama saat perbedaan corak pemikiran ynag menjurus atau dilatarbelakangi keagamaan. Beberapa hal-hal tersbut hendaknya dapat dipahami karena konflik-konflik yang terjadi disebabkan oleh eksklusivitas keagamaan. Sehingga kita harus memahami, dan juga haru bisa saling menghargai.
Dalam kasus ini agama berperan aktif. Kenapa demikian karena agama itulah yang menjadi sebuah latar belakang terjadinya suatu masalah. Adapun pemahaman agama ditengah arus globlalisasi yaitu dimana mengikut sertakan dalam masa modern. Dimana suatu agama menjadikan globlalisasi dan perubahan sosial keagamaan. Genjala-genjala globlalisasi sebenarnya bukanlah bentuk perkembangan suatu hal yang baru dalam masyarakat sebagaiman yang dapat kita pahami dan rasakan pada masa kini. Genjala ini sudah mengenjala dan berjalan melewati masa demi masa, bahkan berpuluh-puluh tahun lamanya.[8] Selain perbedaan agama di negara indonesia ini banyak sekali perbedaan-perbedaan di indonesia seperti yang aling dekat ya itu seperti daerah lampung. Daerah lampung banyak sekali orang transmigran orang jawa yang bertempat tinggala dilampung, sehingga dilampung ini ada perbedaan suku yang sangat menonjol perbedaanya. Ketika dipahami perbedaan ini membuktikan bahwasanya indonesia ini kaya akan budaya, dan penuh dengan aneka ragam bahasa, maupun suku. Hal inilah yang serung mendorang manusianya untuk melakukan suatu konflik karena perbedaan pemahamaan yang mereka bawa dari setiap budaya.
Dalam masa modern saat ini agama islam melakukan sesuatu untuk mengatasi beberapa hal-hal yang dipegaruhi oleh globlalisasi. Perkembangan ilmu perkembangan tidak lepas dari suatu konstentasi islam dan juga barat. Ini semua bisa berpengaruh sekali akan terus menerus berlasung kemunculannya islam yang dimana islam tersebut membawa misi.[9] Yang mana ketahui bahwasnya misi itu adalah angan-angan dari sebuah tujuan yang jauh dimasa yang akan datang. Keterampilan islam inilah yang membawa peradaban islam yang dari peradaban klasik, ke jaman pertengahan. Dari hal itu dijelaskan saat islam memasukan masa peradaban yang lebih baik, namun barat mengalami kemunduran. Sehingga barat berusaha mengembalikan peradabanya.
Barat memiliki keunggulan teknologinya dan dengan itulah barat berusaha mengembalikan peradaban. Dan dengan itulah barat membuat negara islam ketergantungan dengan barat. Barat berusaha meracuni dan mengcofy karya-karya islam sehingga islam jaya pada masanya saja. Untuk itu islam hampir memasuki babak yang penuh keklasikan karena kini hampir semua karyanya di ambil alih oleh negara barat. Setelah umat islam disaat itu mulai meninggalkan dan tidak begitu mendalami ilmu filsafat dan juga ilmu-ilmu pengetahuan, namun tidak pada bagian barat, mereka justru mengembangkanya sehingga barat mengalami maju peradabannya pada saat itu. Sementara umat islam disaat itu mengalami kemuduran peradaban dan tertinggal pada masa itu.[10] Saat itu islam mulai menyadari bahwasanya mereka mulai tertinggal oleh bangsa-bangsa barat sehingga disaat dan masa itu mulailah bermunculan tokoh-tokoh islam. Di saat itu tokoh-tokoh islam mengeluarkan gagasan-gagasannya untuk mengejer ketertinggalan. Pada masa itu untuk mengejar ketertingalan islam salah satu cara yang dilakukan alternatifnya yaitu mencontoh negara-negara barat. Semua ini dilakukan secara tidak langsung hanya untuk semata-mata mengejar ketertinggalan budaya barat.sebagai salah satu upaya memajukan dunia islam segala sesuatu, juga bermacam-macam aspek, dan termasuk pula yaitu bidang pendidikan islam. Pemahaman yang kita dapat bahwasanya banyak sekali pelajaran yang masih dahru dipelajari dalam sebuah metodelogi sejarah.
C.           Pendekat Sebagai Metodelogi
Dalam hal ini sebelum segala rancangan dilakukan, atau berbagai metode agar mencapai kemajuan dalam peradaban islam pertama yang dilakukan adalah suatu pendekatan. Ada banyak cara untuk melakukan pendekatan, dan banyak sekali macam dalam pendekatan. Dalam hal ini saya akan membahas macam pendekatan. Apa saja pendekatan, baik pendekatan secara umum maupun pendekatan penelitian yang khusus. Bagian-bagian yang penting adalah kita dapat mengenal berbagai macam tentang pendekatan karna secara ilmu pemahaman yang umum pendekatan hanyalah salah satu hubungan baik antara satu dengan yang lain. Namun lain lagi dalam artikel ini pendekatan itu ada banyak sekali macam-macamnya oleh karena itu saya membahas bab tentang pendekatan penelitian, agar nanti kita bisa tau apa saja pendekatan itu dari sudut pandang yang berbeda. Pendekatan ini juga dibahas untuk mempertahankan hubungan satu dengan yang lain dan juga untuk meningkatkan suatu pendidikan dari ilmu satu keilmu yang lain. Pendekatan humanistik adalah sebuah pendekatan pendidikan yang mengacu pada filosofis belajar humanisme.menurut teori penndidikan humanistik, tujuan belajar adalah untuk memanusiakan manusia.[11] Jadi dalam pendekatan humanistik yang di maksud adalah pendekatan yang memandang manusia sebagai manusia. Penelitian ini bertujuan mengetahui sejauh mana pendekatan humanisti dalam kurikulum. Namun pendektan tidak hanya itu saja ada banyak lagi pendektan. Namun dalam pendekatan humanistik ini manusialah yang menjadi objek utama, dan juga sebagai subjeknya. Ketika kita pahami ternyata pendektan humanistik ini begitu erat hubunganya dengan manusia.
Pendekatan multikultural, adalah salah satu pendektan yaitu suatu pendekatan analisis yang mencakup pengalaman yang membentuk persepsi umum terhadap usia, gender, agama, status sosial ekonomi, identitas budaya, bahasa, ras, dan mereka yang berkebutuhan khusus.[12] Jadi dalam pendekatan multikural ini untuk mendeskripsikan pembentukan pengalaman persepsi manusia. Pendekatan ini untuk suatu pencarian kerohanian dan kembali pada hakikatnya. Dimana pendekatan ini memberi makna terhadap kehidupan masyarakat modern sejalan dengan pengaruh globlaisasi. Ini semua untuk mencapai pembentukan pengalaman secara humanis yang berbeda-beda. Dalam pendektan ini perbedaanlah yang sangat condong sekali sebagi suatu permasalahan dalam suatu pendekatan. Akan lebih kita pahami lagi saat kita bisa memeiliki begitu banyak pengalaman sehingga kita mudah melakukan pendekatan multikural ini. Selain sebagai sarana silatuhrohmi pendektan juga adalah sebagai sarana atau tranfortasinya ilmu dengan perbedaan kita akan memperoleh banyak pengetahuan.
Pendekatan masih banyak macamnya kali ini juga ada dua macamnya dalam penelitian yaitu pendekatan non ilmiah dan pendekatan ilmiah. Yang mana pendekatan ini masih terbagi-bagi. Pendekatan non ilmiah di bagi beberapa bagian yang banyak sekali digunakan. Hampir berbeda dengan pendekatan ilmiah sehingga pendekatan ini dibedakan menjadi pendekatan non ilmiah dan pendekatan ilmiah.
Pendekatan non ilmiah banyak digunakan, yaitu: (1). Akal sehat, (2). Prasangka, (3). Intuitif, (4). Penemuan kebetulan dan coba-coba, dan (5). Pendapat otoritas ilmiah dan pikiran gratis.[13] itulah macam-macanya pendekatan non ilmiah di mana dalam buku tersebut pengarang membaginya menjadi lima pilah-pilah bagian
1.             Akal Sehat
Akal sehat dan ilmu adalah dua hal yang berbeda sekalipun dalam batas tertentu, keduanya mengandung persamaan menurut kerlinger (1973) akal sehat yaitu rangkaian konsep dan bagan konseptual untuk memuaskan bagi manusia pengguna. Sedangkan konsep itu yaitu kata yang menyatakan abstraksi yang menyama ratakan dari beberapa hal khusus. Contohnya salah satu di abad 19 an, menurut suatu akal sehat banyak diyakini pendidik, hukuman suatu hal utama untuk pendidikan. Ternyata dalam hal psikologi bahwa bukanlah suatu hukuman yang merupakan menjadi idiologi pendidikan, melainkan suatu ganjaran.
2.             Prasangka
Pecapaian pengetahuan secara akal sehat diwarnai oleh kepentingan orang yang melakukanya. Hal yang demikian itu yang menyebabkkan akal sehat mudah beralih menjadi prasangka. Mengapa demikian karena seseorang cendrung mempersempit apa yang dia amati dan seringkali menjadikan orang lain menjadi titik tumpuan untuk suatu pendapat.banyak sekali orang hanya cendrung mengamati hubungan dua hal sebagai sebab akibat alam sebuah hubungan yang langsung dan sederhana, padahal yang diamati merupakan dari beberapa bagian-bagian hal lainya. Dengan akal sehat seseorang sangat sering menyama ratakan, yang kemudian menjadi prasangka.


3.             Pendekatan Intuitif
Dalam pendekatan intuitif orang menentukan “pendapat” mengenai sesuatu berdasarkan pengetahuanyang llangsung atau didapat dengan cepat melalui proses yang tidak disadari atau yang memberikan penilaian tampa didahului renungan. Tidak ada langkah-lagkah yang sistematik dan juga terkendali dalam hal-hal ini. Banyak sekali terkaang seseorang berpraanggapan sebelum mengetahui keadaan yang sebenarnya. Terkadang sering kali dali-dalil dari sesorang yang berpraanggapan cocok dengan nalar otak, namun belum tentu cocok dengan pengalaman atau suatu data empiris yang di peroleh.
4.             Penemuan Kebutulan Dan Coba-Coba
Sepanjang sejarah manusia, penemuan secara kebetulan itu banyak terjadi dan banyak di antarnya yang sangat berguna. Misalnya magnet, magnet ditemukan dengan tidak sengaja yang dimana ada seorang pengembala yang sedang mengembala tidak sengaja menemukan batu magnet yang ujung pecut gembalnya yang menempel pada sebuah batu. Walaupun penemuan itu di temukan secara kebetulan namun sampai saat ini magnet sangat-sangat berguna untuk kehidupan kita saat ini. Salah satu dari contoh kegunaan magnet itu sering sekali di jumpai pada salon speker. Penemuan ini sangatlah berguna namun penemuan ini ditemukan bukan melalui pendekatan ilmiah. Penemuan yang ditemukan secara kebetulan memang dperoleh tampa susunan sebuah rencana, tidak pasti, serta tidak ada langkah-langkah yang sistematik dan terkontr ol sebelumnya.
Penemuan coba-coba di peroleh tampa kepastian akan di perolehnya sesuatu kondisi tertentu atau sesuatu pemecahan masalah. Suatu usaha yang dilakukan coba-coba pada umumnya adalah serangkaian uji coba tanpa kesadaran akan pemecahan permasalahan tertentu.  Pemecahan ini terjadi setelah dilakukan beberapa rangkaian usaha yang berbeda ,dan lebih maju dari pada awalnya.
5.             Pendapat Otoritas Ilmiah Dan Pikiran Kritis
Otoritas ilmiah adalah orang-orang yang biasanya telah menempuh pendidikan formal tertinggi atau yang mempunyai pengalaman kerja ilmiah dalam sesuatu bidang yang cukup banyak. Otoritas ilmiah ini sering kali bahkan kebanyakan di peroleh melalui pengalaman kerja yang memang dia sudah ahli dalam bidang usaha-usaha yang cukup banyak. Namun tidaklah semua pendapat otoritas itu selamanya benar adakalanya itu salah karena beberapa sudut pandang. Ada kalanya pula atau bahkan sering, dikarenakan pendapat tersebut tidaklah berasal dari sebuah penelitian, melainkan hanya berasal dari sebuah pemikiran logis. Dan sekiranya itu benar itu semua dilihat darimana sudut pandang untuk memahaminya.

Pendekatan ilmiah yaiu pengetahuan yang diperoleh dengan pendekatan ilmiah diperoleh melalui penelitian ilmiah dan diabngun atas teori tertentu. Teori ini bekembang melalui suatu penelitian ilmiah, dengan penelitian yang sangat sistematik dan terkontrol oleh data empiris. Dan juga data tersebut dapat di uji hal kemantapan internalnya. Berati, jika penelitian ulang dilakukan orang sesuai langkah-langkah yang sama pada kondisi yang tidak berbeda , akanlah diperoleh hasil yang consisten. Suatu langkah-langkah penelitian yang terartur dan terkontrol yang sangat terpolakan sampai dengan batas tertentu yang sudah diakui umum. Pendekatan ilmiah menghasilkan kesimpulan yang serupa hampir setiap orang, karena pendekatan tersebut tidak diyakini dengan keyakinan pribadi, bias, dan pearasaan. Cara menyimpilkanya objektif.
Penelitian akan memperoleh hasil jika saja kita dapat memahami dasar-dasar dari apa yang sedang diteliti dan apa saja problem yang akan dihadapi. Dalam sebuah penelitian pendekatan berperan aktif karena melalui jalur sebuah pendektan itulah kita bisa memahami apa solusi dari sebuah problem. Pendekatan budaya misalnya, banyak sekali pemahaman tentang apa itu pendektan budaya. Namun sejatinya hubungan antara bahasa dan budaya memberikan tempat untuk pendekatan itu semua berlaku untuk sebuah penelitian bahasa dan presfektif budaya.[14] Dalam pendektan ini bahasa pun berperan penting kenapa demikian? Munkin itu bisa dijawab oleh semua kalangan kenapa bahasa turut berperan penting, karena suatu komunikasi itu bisa terjalin jika satu dan yang lainya mengerti lalu bagaimana suatu komunikasi akan terjadi jika bahasa saja kita tak paham. Indahnya suatu bahasa itu juga dipengaruhi dari bagaimana orang lain bisa memahami bahasa yang kita sampaikan.
Dalam sebuah penelitian bahasa sangatlah membantu kita untuk melakukan suatu pendekatan. Saat pendektan itu terjalin baik dengan bahasa yang bisa saling dipahami akan membentuk suatu kebudayaan itu sendiri dalam sebuah pendekatan. Dari apa yang kita pahami bahwasanya pendektan akan lebih efektif jika saja bahasa dan budaya bisa saling bersingkronisasi dengan baik. Taukah kita semua bahwasanya manusia mempunyai ciri khusus yang membuat berbeda dari makhluk lain yaitu suatu kemampuan untuk menandai aneka benda dan peristiwa secara simbolik.[15] Bahasa inilah yang disebut kekayaan dalam sebuah makna. Bahasa menurut para ahli  memandang makna kata yang sangat subyektif dan tidak pernah tunggal.
Pendekatan juga dapat dilihat dari pendektan sejarah sebelum itu kita pahami dulu artian kata sejarah. Asal kata sejarah banyak sekali macam-macam pengertian yang  menariknya ke dalam artian bahasa asalnya. Ada yang mengira dan mengartikan  berasal dari bahasa  Arab   yaitu   shajarat   yang  artinya  pohon   yang   bermakna  konotatif   sejarah   bagaikan  pohon   yang  sedang  tumbuh,   berkembang, berbuah, layu dan akhirnya mati. Di samping itu pula  kata sejarah dalam bahasa Inggris disebut history, yang asal artinya dari bahasa Yunani istoria  yang memiliki artian  ilmu.[16] Sejarah yang kita ketahui di era globlalisasi kini mulailah memudar, atau bisa kita pahami sudah mulai langka. Seketika sejarah itu hilang bagaimana penerus kita tahu apa tujuan dari pendahulunya. Sehingga penting sekali peranan sejarah dalam pendekatan, yaitu mendekatkan orang-orang sebelumnya dengan yang kini masih masih membahas keilmuan. Pendekatan inilah yang berperan penting untuk mengenal sebuah sejarah yang ada dimasa lampau. Dari bermacam-macam pendekatan ini bisa digunakan sebagai salah satu untuk sebuah metodelogi dalam memahami dan mempelajari al’Quran, tafsir dan hadits.
D.           Metode Pembelajaran Al Qur’an Online
Teknologi diera saat ini semakin maju. Semua kebutuhan kini sudah tersedia dalam teknologi sampai makan atau sandang pun kini bisa terpenuhi melalui internet. Dan disaat ini banyak sekali media sosial yang digunakan untuk mempermudah komunikasi. Dampak dari kemajuan teknologi inilah yang membuat semua jadi serba mudah. Dalam proses ini memiliki dampak-dampak yang positif maupun negatifnya. Salah satu positifnya kita lebih menghemat waktu untuk suatu informasi dan kebutuhan, dan bagian dari negatifnya yaitu hampir setia orang yang mengikuti jaman dia bisa kenal dengan orang-orang yang jauh namun yang ada disekitarnya dia tidak kenal. Dari hal-hal yang negatifnya kemajuan teknologi, masih banyak sekali manfaat dari teknologi salah satunya yaitu untuk pembelajaran dan digunakan untuk mengerti atau berbagi ilmu-ilmu di berbagai belahan bumi. Jika diakaitkan dengan pembelajaran sistem pembelajaran sangat memiliki banyak sekali variasi dalam penerapannya. Secara pembelajaran memiliki beberapa proses yang sangat  efektif dan sangat efisien dalam suatu proses dapat dijalankan. Keinginan supaya suatu proses pembelajaran kini menjadi sangat praktis dan juga tanpa mengurangi beberapa fungsi-fungsi pembelajaran adalah sesuatu tujuan yang dikehendaki oleh setiap komponen-komponen pembelajaran. Sistem pembelajaran kini dikembangkan adalah sistem pembelajaran online. Pembelajaran online banyak sekali definisi. Akan tetapi secara aplikatif  pembelajaran online yaitu suatu model pembelajaran yang dapat menggunakan beberapa media-media internet secara online melalui website, sehingga dalam proses pembelajaran dapat dilakukan dapat tidak langsung atau tanpa bertemu antara pendidik dan peserta didik.[17] Suatu sistem pembelajaran online ini sangat membutuhkan sebuah teknologi yang mendukung yang dapat memproses dan menjalakan berbagai macam-macam aplikasi permintaan dapat diberikan oleh yang menggunakan. Suatu teknologi yang kini dapat dikembangkan yaitu menggunakan berbasis data pada suatiu sistem pembelajaran online. Basis data adalah sebuah komponen teknologi yang kini dapat kita mengolah berbagai macam data-data dan  suatu aktifitas permintaan informasi yang sudah diberikan sang pengguna.
Dari teknologi yang maju itulah pula informasi yang kita dapat bisa semudah membalikan telapak tangan kenapa karena teknolgi menghubungkan kita pada bagian bumi yang lain. Pengunaan tekonologi ini membantu dan juga terkadang menyesatkan. Karena semua yang dapat diakses oleh media online itu semua di khawatirkan keakuratanya. Terlebih dari itu semua suatu kemudahan yang disediakan teknologi berbasis online ini yang membuat sapa saja bisa menyebarkan ataupun berbagai informasi-informasi yang benar maupun tidak benar. Untuk menjaga dan memberikan pada perlindungan diri akan informasi-inforamasi yang kurang akurat imanlah yang menjadi perisai terhebat. Karena dengan imanlah kita bisa mengendalikan apa saja kebutuhan yang dibutuhkan baik kebutuhan jasmani mau rohani. Salah satu pemanfaat yang sangat bermanfaat buat pembelajaran umat islam yaitu Al Qur’an online. Dalam hal ini sangatlah bermanfaat. Mengapa demikian karena jika ada suatu pemahan sejarah tentang alquran kita dengan mudah mencari informasi tambahan melalui online. Al Qur’an oline ini memberikan kita suatu kemudahan, seperti pemahaman tafsir, qiroah, mencari ayat-ayat dengan cepat.[18] Disisi lain teknologi ini benar-benar membantu karna apa semakin mudahnya kita untuk mempelajari kandungan Al Qur’an dan mempelajari bagian-bagian yang penting dalam alquran. Sekarang banyak sekali kita mengetahui tentang ada juga di media online saat ini tentang belajar tajwid online. Di media online ini kita bisa memamahi hukum-hukum tajwid dalam Al Qur’an dengan mudah cukup hanya kita mengaksesnya kita langsung tau yang mana saja dihukumi tajwid dalam alquran. Dalam hal ini teknologi berperan aktif dalam sesuatu pembelajaran diera globlalisai. Semakin kesini teknologi semakin maju hal tersebutlah dimana saat ini setiap orang harus mengerti teknologi dan harus bisa mengusainya karena saat ini hal itu menjadi hal yang mendasar  dalam ikut berpartisipasi menanggapi kemajuan teknologi saat ini.

E.            Kosmologi Dalam Pembelajaran Al Qur’an
Al Qur’an adalah salah satu petunjuk yang memiliki kedudukan yang sangat penting untuk kehidupan umat manusia yang ada di alam dunia. Di dalamnya banyak aturan-aturan, baik dalam ibadah, ataupun dalam berbagai  muamalah. Aturan-aturan yang ada bersifat qath’i al-dalalah. salah satu tujuan dan fungsi Al Qur’an yaitu memberikan petunjuk menguatkan kerasulan nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk menjadikan ibadah pada setia yang membacanya. Al Qur’an sebagai  suatu hidayah,  ini semua bersifat aktif dan operasional kepada setiap manusia dalam berbagai aspek kehidupan. Al Qur’an adalah sebagai salah satu kitab yang sangat memperhatikan suatu totalitas dalam keadaan manusia yang secara internal dan eksternal. Sebagai salah satu subyeknya yaitu manusia dalam hal ini kaitannya dengan hal kepercayaan, sikap dan juga motivasi kepribadian dari karakter kehidupan individu juga sosial.
Dalam subyek, tema, dan tujuan  Al Qur’an akan bayak ditemukan bahwa berbagai ayat-ayat Al Qur’an memiliki hubungan juga sebuah kesatuan yang  begitu sempurna dari awal sampai akhir dari  setiap penyajian ayat-ayat yang mungkin berbeda. Al Qur’an juga membicarakan berbagai hal tentang sifat-sifat manusia, baik struktur bumi juga langit, begitu pula manifestasi pada alam semesta juga peradaban akan mengingatkan orangorang  untuk beriman juga kritisi dalam setiap tingkah laku bangsa yang sangat  berbeda, analisa terhadap suatu  masalah metafisika juga dapat  menunjukkan begitu banyak suatu  permasalahan lainnya. Akan tetapi  tidak setiap inti bertujuan untuk memberikan suatu pelajaran metafisika, filsafat, dan juga sejarah, akan tetapi untuk hal mengembalikan suatu kesalah fahaman akan suatu realita juga mengenalkan berbagai macam prinsip-prinsipnya.
Majunya suatu peradaban ini sangat ditentukan dengan bagaimana suatu  peradaban tersebut menempatkan suatu ilmu pengetahuan juga agama secara  adil atau seimbang. Masa dimana pernah dialami oleh suatu umat  Islam yang kurang lebih hampir 17 abad lamanya. Banyak sekali berbagai penemuan-penemuan juga pemikiran yang banyak dihasilkan oleh berbagai Ilmuan Muslim dan juga termasuk kedalam bidang kosmologi.
Kosmologi adalah suatu ilmu yang membahas berbagai tentang alam semesta yang telah semua itu dijelaskan dalam Al Qur’an dengan berbagai macam-macam gejala alam yang telah  ditunjukkan, menjadi faktor yang kuat untuk menunjukkan bahwa alam ini ada yang menciptakan  dan  tidak  mungkin  akan  berdiri  sendiri. Dikategorikan ilmu karena meliputi berbagai ilmu teoritis ini semua bertujuan mengetahui benda-benda. Maka objeknya yaitu benda-benda atau entitas baik bersifat fisik maupun yang nonfisik.[19] Selanjutnya objek ilmu praktis yaitu tindakan bebas manusia dan tujuannya yaitu untuk membimbing manusia untuk bertindak sampai dapat  menjadi manusia yang kamil. Sedangkan, kosmologi yaitu cabang dari metafisika, adalah sebagai ilmu yang berguna menyelidiki juga mempelajari kosmos. Biasanya sering didefinisikan segala sesuatu selain Tuhan. Berbeda sekali dengan kosmologi Barat  hanya mempelajari suatu tatanan fisik, dalam Islam selain tatanan-tatanan fisik juga banyak meliputi tatanan dunia lain yang nonfisik.
Dalam hal ini alam semesta adalah sebagai suatu kajian kosmologi  sudah sangat menjadi perhatian setiap manusia semenjak  dulu. Berbagai pertanyaan yang  sama selalu hadir: dari mana dunia datang, dan juga dari apa dibuat,ada juga bagaimana dan kapan permulaannya, dan masih jadi sebuah pertanyaan bagaimana akhirnya, terlebih lagi ada yang menanyakan seberapa besar dan lain-lain berbagai macam pertanyaan. Jawaban-jawaban dari setiap pertanyaan berkembang sesuai  masing-masing bangsa itu sendiri  dan juga peradaban tersendiri. Jawaban itu menjadi sebuah cerita, cerita berlanjut menjadi legenda, dan lalu legenda terus menjadi mitos.
Ada beberapa hal  menarik  yang  terkadang menjadi sebuah perhatian penting dalam  hal-hal ini, pertama, yaitu untuk meningkatkan kualitas hidup: perkiraan keadaan cuaca, dan lain sebagainya. Selain itu astronomi sangatlah berguna bagi nenek moyang kita. Kedua, yaitu kebutuhan yang alamiah untuk perlu takut kepada sesuatu yang lebih besar. Manusia sadar atau tidak selalu sangat mendambakan adanya kekuatan yang besar untuk memberi perlindungan. Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan, kini orang –orang mulai melakukan suatu pengamatan lebih rasional terhadap alam semesta. Astronomi berkembang, suatu pengamatan bintang juga planet melebar ke studi struktur juga evolusi alam semesta. Dari itu lahirlah apa yang namanya kosmolgi, sains yang memberikan pemahaman fundamental terhadap alam semesta. Kesulitan dalam eksperimen ini untuk memapankan beberapa teori dalam Kosmologi, sampai pada suatu abad pertengahan hipotesis dasar. Kosmologi kini lahir sebagai pemahaman yang pemikiran manusia-manusia tempo dulu, mitos, pengalaman terbatas, juga teologi. Teologi-teologi inilah yang menjadi sumber yang paling banyak dalam berkontribusi. Mitos misalnya, ada juga kosmologi bangsa viking yang terkenal atau bagaimana suatu kepercayaan bangsa maya tentang sebuah penciptaan alam semesta. Dari teologi, ini hampir semua agama mengikut sertakan cerita alam semesta; Hindu, Budha, Kristen, Yahudi, juga Islam. Setelah sains itu berkembang dan teknologi memadai, baru kemudian semua pengamatan signifikan berkontribusi pada Kosmologi.
F.            Pentingnya Sosial Dalam Pembelajaran Dan Pemahaman Al Qur’an Hadits
Islam adalah agama yang terbesar dunia, tidak sekedar diatur bagaimana cara berhubungan dengan makhluk dan kepada sang Penciptanya, melainkan diatur bagaimana untuk berhubungan dengan sesama makhluk lainnya. Menjadi hal yang pasti tentunya  karena Tuhan itu merupakan sang maha cerdas, sehingga  ciptaannya  berbeda-beda, ada berkulit  hitam, berkulit putih, berwajah rupawan, pintar, cerdas, dan juga lain-lainnya.[20] Bahkan, suatu perbedaan tersebut tidaklah hanya sekedar segi fisiksaja, perbedaan juga dapat banyak dijumpai dalam sebuah keyakinan dan kepercayaan. Perbedaan ini sudah menjadi ketetapan Tuhan yang tidak mungkin terbantahkan, Alquran menerangkan dalam surah Hujurat ayat 13 “Wahai  manusia!  Sungguh,  Kami  telah  menciptakan  kamu  dari  seorang  laki-laki  dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Maha Teliti Hubungan kaum muslim dengan manusia-manusia lain di dunia tidak sebatas hubungan dengan keyakinan sama, ada juga melainkan hubungan seorang muslim dengan  mereka yang non-muslim. Hal itu adalah merupakan contoh mutlak yang terjadi, mengingat yang non-muslim  adalah salah satu makhluk ciptaan Tuhan yang hidup dibumi sama dengan mereka orang muslim, mungkin yang sangat berbeda hanyalah mereka tidak mempercayai apa yang  diyakini oleh kita muslim. Seorang yang mengaku muslim tentulah akan mengakui ajaran yang didapat oleh nabi Muhammad adalah merupakan agama cinta damai juga menebarkan kasih-sayang, baik kepada sesama agamanya ataupun  kepada yang lainnya. Sama seperti  yang ada ditegaska dalam  Al Qur’an surah al-Anbiya ayat 107 Menurut Muhammad Quraish Shihab ayat ini menjelaskan bahwa fungsi dari kerasulan nabi Muhammad bukan sekedar untuk membawa ajaran islam tetapi  juga untuk  menebarkan  rahmat  keseluruh  penjuru  alam. Oleh Karena nabi Muhammad tidak diutus sekedar menyampaikan ajaran secara “nyata”, tetapi juga sisi personal juga kepribadian beliau adalah wahyu dari Allah. Kepribadianya adalah hal yang begitu mengagumkan, dikarena pribadinya langsung dibentuk oleh Tuhan dngan langsung, sehingga  ajaran yang beliau sampaikan adalah  rahmat, juga ucapan, tindakan, sikap juga persetujuan beliau adalah suatu rahmat untuk alam semesta. Dengan rahmat inilah terpenuhi semua hajat hidup manusia akan ketenangan, ketentraman, pengakuan akal, untuk menjalin sebuah relationship di setia hubungan manusia, tentu didapatkan sebuah ikatan bernilai positif dan juga negatif. Ikatan sosial, apabila digunakan secara professional juga dapat  bernilai positif  sehingga akan membawa kepada perdamaian universal, sesuai dengan yang dicontohkan rasulullah saat pada masa awal-awal berdakwah. Hal-hal positif rasul ketika berdakwah, membawa sesuatu yang sangat luar biasa, dimana semua masyarakat arab dulunya menolak eksistensi keberadaan agama Islam, berangsur-angsur sirna, juga berganti dengan penerimaan masyarakat arab sdengan cara  besar-besaran akan Islam. Sifat persaudaaraan beliau kepada masyarakat arab pada masanya, tanpa membedakan kedalam  hal-hal tertentu,  dianggap salah satu moral sosial positif terbaik yang telah dilakukan rasulullah saw. Karena dasarnya seluruh makhluk itu–meskipun keyakinan dan kepercayaan berbeda-beda adalah sama-sama makhluk ciptaan Tuhan yang menerima hak-hak  yang tidak berbeda.
G.           Peranan Dakwah Perfesional Dalam Kontemporer Islam
Sebelum kita masuk dalam pembahasan dakwah kontemporer kita pahami dulu apa itu kontemporer. Kontemporer  memiliki makna yaitu dari masa atau waktu ke waktu. Jadi saat di pahami Sejarah Islam kontemporer adalah suatu ilmu yang mempelajari berbagai kebudayaan Islam yang ada pada masa lampau dari zaman  ke zaman yang dimulai dari masa Rasulullah. Namun menurut bahasa (etimologi), Islam kontemporer yaitu agama yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW kepada masa lampau lalu  berkembang hingga sekarang.
Ada juga menurut istilah (terminologi), Islam kontemporer yaitu hal yang digunakan untuk mengkaji Islam sebagai salah satu nilai altenatif baik dalam sebuah perspektif interpretasi, juga tekstual maupun kajian yang kontekstual mengenai segala kemampuan Islam memberikan apa saja solusi baru kepada setiap penemuan-penemuan dikeseluruhan dimensi kehidupan dari masa lampau sampai dengan sekarang. Setiap manusia yang pemeluk agama yang sangat taat akan memilih sikap menjauhi fanitesme-fanatisme  yang buta juga  membangun ketaatannya melalui pengetahuan yang benar akan agama-agama yang kini mereka yakini. Selain hal-hal itu, mereka pun harus dapat memiliki kesadaran yang sekiranya utuh akan segala aspek-aspek universal yang ada dan terkandung dalam setiap agama yang mereka yakini. Banyak orang bahkan hampir setiap insan mendambakan suatu pekerjaan untuknya bahkan berharap pekerjaan yang sangat dia sukai. Disamping sisi lain ada pula orang-orang yang sangat merasa resah karena dirinya terbelenggu dengan suatu pekerjaannya yang dirasakan kurang berhasil, ada juga hal yang tidak sesuai dengan harapan juga lain-lain yang mungkin dapat mengganggu baik pikiran, perasaan maupun sikap dari diri kepribadian yang mungkin bersangkutan.
Pekerjaan yang sudah menjadi sebuah dambaan dari setiap orang ini dapat diperoleh dengan upaya sendiri  maupun pekerjaan yang diperoleh melalui beberapa lembaga organisasi yang dia pahami dan dia jalani. Hal-hal itu sangatlah ditentukan dan dipengaruhi oleh prestasi kerja, keterampilan juga keahlian yang sangat dimilikinya itu untuk dapat mempertahankan juga mengembangkan kompetensi agar lebih dan sangat berkualitas. Pekerja profesional sealalu memperhatikan sesuatu yang baru agar dapat mengikuti arus-arus globalisasi, dan ini  juga dapat mengadakan suatu  persaingan yang semakin ketat karena kemajuan ilmu pengetahuan juga perkembangan zaman yang semakin maju dan juga teknologi yang semakin mendukung kompetitif. Seorang yang profesional dapat melakukan pekerjaannya dengan suatu sikap yang benar-benar dapat menguasai keserius profesinya, melakukan analisis, memahami pekerjaannya dan juga  percaya akan dirinya serta memiliki keterampilan di dalam suatu hubungan dengan orang lain. Penampilan profesional  akan selalu senantiasa  mengalami banyak perubahan dari periode ke  periode dengan beberapa kriteria-kriteria penampilan yang dianggap sesuai dengan sikap, kepribadian, dan penampilan ini sangat dipengaruhi oleh tempat dan lingkungan dimana seseorang melaksanakan profesi.
Aliran teologi  menganggap, perubahan dipercaya dapat dipicu  dengan melewati sebuah susunan rencana, Sebuah rencana yang menurutnya itu baik, yang didukung oleh target-target yang dikendalikan dapat menggerakkan seluruh energi[21]. Rencana ini terdiri atas tiga jenis,  pertama adalah stragis, juga kedua yaitu tindakan dan yang ketiga yaitu pengembangan.
Pengembangan yang sangat profesionalitas dan dakwah itu sangat dipengaruhi oleh perkembangan zaman yang kini semakin menuju ke majuanya, mungkin seharusnya dapat menyesuaikan dengan beberapa cara yang seimbang agar tidak tinggal ataupun ketinggalan,  bahkan dapat dimungkinkan tidak akan dapat  memberikan dampak Kepada mad'u. Dakwah sudah semestinya dapat mengasah suatu intelektualitas sebuah objek dakwahnya. Dengan berbagai tantangan zaman saat ini langkah-langkah yang dapat ditempuh sebagai seorang juru dakwah ataupun lembaga dakwah agar dapat berdakwah secara efektif. Dari itu semua kita dituntut akan agar Pertaman, bagaimana strategi menjalakan profesi dengan baik? Kedua, bagaimana menjadi profesionalitas  dalam menjalankan pekerjaan? Ketiga, mengapa orang harus  profesionalitas dalam menjalankan pekerjaan?
H.           Sejarah Metodologi Penafsirtan Al Qur’an Pada Masa Klasik
Sejarah metodelogi yang diawali dengan masa dimana saat Rasulullah SAW masih hidup sangat seringkali timbulnya sebuah bahkan beberapa pemahaman yang berbeda-beda akan makna sebuah ayat.[22] Untuk hal seperti itu mereka dapat langsung menanyakan kepada Rasulullah SAW. Ada tiga sumber utama yang dijadikan rujukan oleh para sahabat-sahabat dalam menafsirkan Al-Qur'an : yang pertama yaitu Al Qur’an itu sendiri hal yang sering dijelaskan secara global di satu tempat dijelaskan secara lebih terperinci di ayat lain. Kedua Rasulullah SAW, di masa hidupnya para sahabat langsung bertanya kepada Beliau. Akan sesatu makna ayat yang tidak mereka pahami. Ketiga Ijtihad juga pemahaman mereka sendiri, karena orang-orang Arab asli sangat memahami makna perkataan dan mengetahui aspek kebahasaannya. Tafsir berasal dari para sahabat ini dinilai sangat mempunyai nilai tersendiri menurut para ulama dikarena bersandarkan kepada Rasulullah SAW.
Pada saat generasi generasi sahabat, setelah itu datanglah generasi tabi’in yang belajar Islam melalui para sahabat. Tiga kota utama pengajaran Al Qur’an masing-masing melahirkan madrasah atau madzhab tersendiri yaitu Mekkah, Madinah dan Irak. Pada masa sekarang tafsir masih bagian dari hadits. Datanglah masa dimana kodifikasi hadits, riwayat yang berisi tafsir menjadi beberapa bab-bab tersendiri akan tetapi belum sistematis sampai masa sesudahnya saat pertama kali dipisahkan  kandungan haditsnya dengan tafsir sehingga menjadi kitab tersendiri. Dan pada saat itu lah muncul berbagai ilmu-ilmu yang mempelajari berbagai penafsiran Al Qur’an.
macam-macam metode tafsir. Salah satu yang pertamnaya yaitu adalah metode ijmali yang mana metode inimetode yang menjelaskan ayat-ayat Al Qur’an secara global. Hal itu masih dikaitkan dengan urutan bacaan juga susunan Al Qur’an. Dengan metode ini mufasir membahas ayat per-ayat. Sesuai dengan yang ada didalam Al Qur’an, setelah itu mengemukannya makna global tadi yang dikandung oleh ayat tersebut sehingga dapat dipahami. Menggunakan cara ini makna setiap ayat akan selalu berkaitan dengan ayat-ayat yang satu dengan yang lainya. Metode yang kedua yaitu metode tahlili, metode ini adalah sebuah metode yang mana menjelaskan kandungan ayat Al Qur’an dari berbagai aspeknya berdasarkan urutan ayat yang ada di dalam Al Qur’an, dari kosa kata antar ayat, surat dan lain-lainya. Aspek-aspek yang penting dan harus di perhatikan oleh para mufasir dalam penggunaan metode tahlili, satu yaitu menjelaskan arti kata yang terkandung dalam satu ayat, dua menjelaskan asbabul nuzul, iga yaitu menyebutkan kaitannya dengan ayat-ayat yang lainnya, empat adalah menjelaskan hal yang bisa disimpulkan. Masih ada juga metode yang lainnya selain metode di atas, yaitu metode maudhui, yaitu metode yang beragam, meski semuanya memiliki kesamaan makna. Maudhui menjelaskan permasalahan yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat. Adapun madhui dapat berarti menjelaskan sesuatu yang berkaitan dengan topik-topik pemikiran. Dan ada pula metode muqaran yaitu metode yang membandingkan ayat-ayat Al Qur’an yang memiliki suatu kemiripin redaksi namun bebicara dalam masalah yang berbeda.[23]
Metodee ini para mufasir dilakukan dengan mengambil beberapa ayat kemudian mengemukakan penafsiranya akan terhadap hal-hal yang berbeda. Juga hal tersebut dilakukan untuk membandingkan satu ke yang lainya. Mufasir yang menggunakan metode ini dituntut untuk mengana lisis pendapat para ahli, untuk kemudian mencari penafsiran yang ternilai benar dan menolak hal yang sekiranya itu salah. Selain metode-metode yang diterangkan di atas tafsir itu sendiri memiliki corak-corak tersendiri. Corak itu sendiri dapat dijelaskan bahawa kecendrungan atau sesuatu spesifikasi keilmuan seorang muffasir. Semua ini dilatar belakangi oleh pendidikan karena itu pendidikan berperan penting dalam penafsiran. Jika seseorang muffasir tersebut adalah orang yang ahli bahasa, dalam penafsirannya dia menggunakan pendekatan analisis yang sering juga disebut dengan istilah corak lughowi. Sedankan orang yang ahli di dalam bidang keilmuan kalam biasanya disebut dengan corak kalami. Juga seorang musafir pakar di bidang ilmu pengetahuan, maka menggunakan paradigma ilmu pengetahuan yang sering dikenal dengan sebutan corak ilmi.
Muffasir yang bercorak lughowi seblum jauh melangkah lebih lanjut biasanya dia akan menjelaskan makna akan suatu bahasa. Kemudian dia akan lanjut dengan menganalisis dari macam-macam segi bahasa misalnya mufradatnya (kosa kata), metafornya, kata-kata yang mengandung artian yang sulit, kemudian akan dilanjutkan dengan memperhatikan perkembangan dari bahasa arab berdasarkan dari fase-fase sejarah. Dalam corak balaghi biasanya mengambarkan keindahan, juga menjelaskan pengetahuan keindahan. Di antara keindahan tersebut ada beberapa tafsir al-kasysyaf. Tafsir ini memiliki khasanah bidang sastra, juga dilengkapi dengan dalalah yang indah baik dalam susunan maknanya, maupun keindahan balaghnya. Tafsirnya juga biasanya ungkapannya terkait satu dengan yang lainnya. Dalam tafsir ini penjelasan dilakukan dengan mendetail, dimulai dari definisi, pasal-pasal yang menjelasakan tafsirnya, juga penjelasan-penjelasan kiasan kebahasaanya dan seterusnya. Dari berbagai corak yang didapat kita dapat memahaminya bahwasanya ilmu tafsir itu memiliki sudut pandang yang berbeda-beda sesuai dengan corak dan metode apa yang mereka gunakan untuk penafsiran yang mereka lakukan. Ini semua di lakukan untuk memenuhi kebutuhan mereka.

I.              Simpulan
Pada dasarnya kita ketahui bahwasanya Al-quran yaitu firman allah SWT yang diwahyukan kepada nabi kita muhammad SAW yang melalui perantara malaikat jibril AS membacanya dianggap ibadah, tertulis dalam satu mushaf, mulai dari awal surah alfatiha sampai akhir surat an-nas yang disampaikan dari generasi kegenerasi secara mutawatir.  Al Qur’an juga adalah sebuah petunjuk buat kita umat islam karna dalam budaya islam itu adalah sebuah warisan turun temurun yang harus di jaga hingga akhir jaman. Sedangkan Secara bahasa, tafsir yitu dari kata alfasru yang memiliki arti membuka, menampakkan sesuatu yang tertutup. Akan tetapi pengertian tafsir menurut istilah adalah menjelaskan kandungan-kandungan Al Karim. Dan dalam hal penyampaian metodelogi ini pendekatanpun ikut berperan penting dalam pembentukan sejarah. Banyak sekali hal-hal yang mempengaruhi metodelogi sejarah Al Qur’an tafsir dan hadis. Kita dapat memahami itu semua apabila kita paham bagaimana kita mengenal sejarah dan apa saja yang menjadi jembatan dalam kita mengenal sebuah sejarah. Dalam suatu pengenalan tidak sekedar pengenalan namun adapun cara-cara bagaimana kita bisa menghubungkan suatu sejarah dengan saat ini itu semua tak lepas dari suatu pendekatan kisah dahulu ke masa yang saat ini. Banyak sekali metode dan pembelajaran yang akan mendukung untuk mengenalkan sejarah ke jaman yang sekarang dan kita bisa melakukanya salah satu bagiannya yaitu dengan seuatu pendekatan yang akan mendekatkan kita pada yang penerima sejarah. Ada banyak cara dan pilihan dalam sistem pendekatan dari berbagai macam pendekatan dan pengertian pendekatan akan memudahkan kita memilih mana yang akan dilakukan. Diera saat ini juga media online berperan penting dalam pemecahan masalah metodelogi. Tak itu saja kosmologi juga merupakan bagian dari pemelajaran sejarah karna Al Qur’an hampir sebagian besarnya yaitu tentang sejarah dan kosmologi memberikan pengetahuan tambahan dalam pemahaman lebih akan kita. Hal-hal yang berkaitan dalam Al Qur’an itu semua menjadi dari salah satu cara untuk mengenal metodelogi sejarah Al Qur’an tafsir, hadist. Dakwah dan juga sosial juga mempengaruhi penyebaran sejarah Al Qur’an, tafsir maupun hadist. Dakwah adalah hal yang sangat membantu dalam penyebar luasanya. Dari berbagai macam metode kita bisa memahami sejarah metodelogi klasik. Fase ini semua mengajarkan kita mengenal asal-usul sejarah.

REFERENSI
Afifah, Nurul. “Pendekatan Humanistik Dalam Pengembangan Kurikulum Dan Pembelajaran Fiqih.” Akademika: Jurnal Pemikiran Islam XVII, No. 2 (2011).
Akbar, Ginanjar. “Metode Pembelajaran Alquran Melalui Media Online.” IJNS-Indonesian Journal On Networking And Security 2, No. 1 (2013).
Akla. “Preposisi’an Dalam Al-Quran Variasi Makna Dan Terjemahannya Dalam Bahasa Indonesia.” Akademika: Jurnal Pemikiran Islam 15, No. 01 (2009).
Anshori. Ulumul Qur’an Kaidah-Kaidah Memahami Fieman Tuhan. 1 Ed. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2013.
Dacholfany, M. Ihsan. “Menejemen Mutu Pembelajaran  Di Lembangga Pendidikan Islam.” Akademika 15, No. 02 (2010).
Hadi, Mukhtar. “Agama Di Tengah Arus Globlalisasi (Sebuah Pendektan Multikultural).” Akademika: Jurnal Pemikiran Islam XVI, No. 01 (2011).
Hasanuddin. “Dominasi Peradaban Barat Dalam Pendidikan Islam.” Jurnal Al Hikmah XV, No. 02 (2014): 167–74.
Himawan, Hidayatulah. “Analisa Dan Perancangan Sistem Pembelajaran Online Menggunakan Metode Parsing.” Telematika 7, No. 2 (2015). Http://Jurnal.Upnyk.Ac.Id/Index.Php/Telematika/Article/View/421.
Masyhuri. “Merajut Sejarah Perkembangan Tafsir Masa Klasik” 8, No 2, Desember 2014 (N.D.): 208.
Metodologi Penelitian & Teknik Penyusunan Skripsi - Oleh: Abdurrahmat Fathoni. Diakses 1 Maret 2017. Http://Www.Bukabuku.Com/Browses/Product/9789795189466/Metodologi-Penelitian-Teknik-Penyusunan-Skripsi.Html.
Nur, Jabal. “Qawa’id Al-Tafsir Hubungannya Dengan Bahasa Arab (Kaidah-Kaidah Dasar Yang Harus Dikuasai Dalam Pembelajaran Tafsir).” Al-Ta’dib 6, No. 2 (2013).
Nurjanah, Siti. “Kosmologi Dan Sains Dalam Islam.” Akademika: Jurnal Pemikiran Islam 18, No. 1 (2013). Http://Journal.Stainmetro.Ac.Id/Index.Php/Akademika/Article/View/20.
Pamil, Jon. “Takhrij Hadist: Langkah Awal Penelitian Hadist.” Anida’ 37, No. 1 (2012).
Sabon Ola, Simon. “Pendekatan Dalam Penelitian Linguistik Kebudayaan.” Linguistika 16, No. 31 (2009). Http://Ojs.Unud.Ac.Id/Index.Php/Linguistika/Article/View/325.
Syamsuri, Syamsuri. “Pengantar Qawaid Al-Tafsir.” Sulesana 6, No. 2 (2016).
Thoha, Mohammad. “Politik Pendidikan Islam (Potret Sejarah Periode Klasik Sampai Abad Pertengahan).” Tadris: Jurnal Pendidikan Islam 8, No. 1 (2014).
Wahyudi, Dedi. “Sejarah Dan Metodologi Tafsir Al Qur’an  (Masa Klasik-Pertengahan).” Blog. Podoluhur. Diakses 12 Maret 2017. Http://Podoluhur.Blogspot.Com/2013/02/Sejarah-Dan-Metodologi-Tafsir-Al-Quran.Html.
Walfajri. “Peran Bahasa Dalam Hegemoni Politik, Sosial, Dan Budaya.” Akademika: Jurnal Pemikiran Islam XVI, No. 01 (2011).
Wathoni, Kharisul. “Pendekatan Sejarah Sosial Dalam Kajian Politik Pendidikan Islam.” Tadris: Jurnal Pendidikan Islam 8, No. 1 (2014).
Widagdo, Haidi Hajar. “Etika Sosial Dalam Islam (Tinjauan Atas Relasi Nabi Dengan Pihak Non-Muslim).” Akademika: Jurnal Pemikiran Islam 18, No. 2 (2013). Http://Journal.Stainmetro.Ac.Id/Index.Php/Akademika/Article/View/32.
Zuhairi. “Asas Teologis Dan Filosofis Pendidikan Islam Menuju Masyarakat Madani.” Akademika 5, No. 01 (2010).




[1] Masyhuri, Merajut Sejarah Perkembangan Tafsir Masa Klasik, vol. 8, no 2, desember 2014, p. 208.
[2] Syamsuri Syamsuri, “Pengantar QawaId Al-Tafsir”, Sulesana, vol. 6, no. 2 (2016), p. 92.
[3] Jabal Nur, “Qawa’id Al-Tafsir Hubungannya Dengan Bahasa Arab (Kaidah-Kaidah Dasar yang Harus Dikuasai Dalam Pembelajaran Tafsir)”, Al-Ta’dib, vol. 6, no. 2 (2013), p. 23.
[4] Jon Pamil, “Takhrij Hadist: Langkah Awal Penelitian Hadist”, ANIDA’, Vol. 37, No. 1 (2012), P. 53.
[5] Akla, “Preposisi’an Dalam Al-Quran Variasi makna Dan Terjemahannya Dalam Bahasa Indonesia”, Akademika: Jurnal Pemikiran Islam, vol. 15, no. 01 (2009), p. 18.
[6] M. ihsan dacholfany, “Menejemen Mutu Pembelajaran  Di Lembangga Pendidikan Islam”, akademika, vol. 15, no. 02 (2010), p. 112.
[7] zuhairi, “Asas Teologis Dan Filosofis Pendidikan Islam Menuju Masyarakat Madani”, akademika, vol. 5, no. 01 (2010), p. 12.
[8] mukhtar hadi, “Agama Di Tengah Arus Globlalisasi (Sebuah Pendektan Multikultural)”, Akademika: Jurnal Pemikiran Islam, vol. XVI, no. 01 (2011), p. 123.
[9] Mohammad Thoha, “Politik Pendidikan Islam (Potret Sejarah Periode Klasik Sampai Abad Pertengahan)”, TADRIS: Jurnal Pendidikan Islam, vol. 8, no. 1 (2014), p. 22.
[10] hasanuddin, “Dominasi Peradaban Barat Dalam Pendidikan Islam”, jurnal al hikmah, vol. XV, no. 02 (2014), p. 169.
[11] Nurul Afifah, “Pendekatan Humanistik Dalam Pengembangan Kurikulum Dan Pembelajaran Fiqih”, Akademika: Jurnal Pemikiran Islam, vol. XVII, no. 2 (2011), p. 268.
[12] hadi, “Agama Di Tengah Arus Globlalisasi (Sebuah Pendektan Multikultural)”, p. 122.
[13] Metodologi Penelitian & Teknik Penyusunan Skripsi - Oleh: Abdurrahmat Fathoni, http://www.bukabuku.com/browses/product/9789795189466/metodologi-penelitian-teknik-penyusunan-skripsi.html, accessed 1 Mar 2017.
[14] Simon Sabon Ola, “Pendekatan Dalam Penelitian Linguistik Kebudayaan”, Linguistika, vol. 16, no. 31 (2009), http://ojs.unud.ac.id/index.php/linguistika/article/view/325, accessed 13 Mar 2017.
[15] walfajri, “Peran Bahasa Dalam Hegemoni Politik, Sosial, Dan Budaya”, Akademika: Jurnal Pemikiran Islam, vol. XVI, no. 01 (2011), p. 52.
[16] Kharisul Wathoni, “Pendekatan Sejarah Sosial Dalam Kajian Politik Pendidikan Islam”, Tadris: Jurnal Pendidikan Islam, vol. 8, no. 1 (2014), p. 5.
[17] Hidayatulah Himawan, “Analisa Dan Perancangan Sistem Pembelajaran Online Menggunakan Metode Parsing”, Telematika, vol. 7, no. 2 (2015), p. 139, http://jurnal.upnyk.ac.id/index.php/telematika/article/view/421, accessed 21 Mar 2017.
[18] Ginanjar Akbar, “Metode Pembelajaran Alquran Melalui Media Online”, IJNS-Indonesian Journal on Networking and Security, vol. 2, no. 1 (2013), p. 68.
[19] Siti Nurjanah, “Kosmologi Dan Sains Dalam Islam”, Akademika: Jurnal Pemikiran Islam, vol. 18, no. 1 (2013), p. 3, http://journal.stainmetro.ac.id/index.php/akademika/article/view/20, accessed 21 Mar 2017.
[20] Haidi Hajar Widagdo, “Etika Sosial Dalam Islam (Tinjauan Atas Relasi Nabi Dengan Pihak Non-Muslim)”, Akademika: Jurnal Pemikiran Islam, vol. 18, no. 2 (2013), http://journal.stainmetro.ac.id/index.php/akademika/article/view/32, accessed 21 Mar 2017.
[21] hasanuddin, “Dominasi Peradaban Barat Dalam Pendidikan Islam”, p. 234.
[22] Dedi Wahyudi, “Sejarah Dan Metodologi Tafsir Al Qur’an  (Masa Klasik-Pertengahan)”, PODOLUHUR, http://podoluhur.blogspot.com/2013/02/sejarah-dan-metodologi-tafsir-al-quran.html, accessed 12 Mar 2017.
[23] anshori, ulumul Qur’an kaidah-kaidah memahami fieman tuhan, 1st edition (Jakarta: PT RAJAGRAFINDO PERSADA, 2013), p. 207.

Comments

Popular Posts